WASPADA VIRUS JE SUDAH MAKAN KORBAN DI BALI.
Terlebih dulu, virus JE telah mengonsumsi korban th. ini di Bali. Tepatnya di Nusa Penida, Klungkung, pada 29 Mei 2016.
Pada masalah ini, Kasi Mencegah Penyakit dari Dinas Kesehatan Propinsi Bali, Ayu Rai Andayani, menyebutkan lingkungan yang kotor mengakibatkannya terjangkit.
“Pasien yang wafat mempunyai lingkungan kotor, dia tinggal berdekatan dengan kandang babi, ” tutur Ayu Rai, Rabu (26/10/2016).
Th. 2015 pasien suspect JE sejumlah 221 masalah.
“Dari 221 masalah th. lantas, ter-conform 28 masalah terjangkit virus Japanese Esephalitis, ” katanya.
Th. 2016 berdasar pada laporan surveilans yang diterimanya telah ada 16 masalah suspect virus di Bali.
Ayu Rai menerangkan pihaknya telah lakukan surveilans spesial JE.
Surveilans dikerjakan pada periode akhir 2014-2016 untuk mengidentifikasi ada penyakit JE lewat kontrol beberapa masalah Acute Encephalitis Syndrome (AES).
Menurut dia, jumlah masalah AES banyak tetapi berdasar pada hasil kontrol laboratorium tunjukkan tak lebih dr 15% masalah AES itu adalah virus JE.
" JE sendiri memerlukan vektor penularan yakni nyamuk serta amplifier-nya yaitu babi, " jelas Ayu Rai, tempo hari.
Untuk perlakuan virus JE pada pasien AES sampai kini baru hanya diberikan penyembuhan symptomatik.
Penyembuhan symptomatik mencakup penyembuhan pada tanda-tanda yang muncul pada pasien.
Umpamanya, jika pasien demam diberikan obat penurun panas.
Masalah JE pernah vakum dari th. 2008 sampai th. 2014.
Tetapi, lantaran kembali merebak, program perlakuan JE kembali diaktifkan serta gagasannya th. 2017 bakal dikerjakan vaksinasi JE di Bali.
SUMBER :http://bali.tribunnews.com/
Pada masalah ini, Kasi Mencegah Penyakit dari Dinas Kesehatan Propinsi Bali, Ayu Rai Andayani, menyebutkan lingkungan yang kotor mengakibatkannya terjangkit.
“Pasien yang wafat mempunyai lingkungan kotor, dia tinggal berdekatan dengan kandang babi, ” tutur Ayu Rai, Rabu (26/10/2016).
Th. 2015 pasien suspect JE sejumlah 221 masalah.
“Dari 221 masalah th. lantas, ter-conform 28 masalah terjangkit virus Japanese Esephalitis, ” katanya.
Th. 2016 berdasar pada laporan surveilans yang diterimanya telah ada 16 masalah suspect virus di Bali.
Ayu Rai menerangkan pihaknya telah lakukan surveilans spesial JE.
Surveilans dikerjakan pada periode akhir 2014-2016 untuk mengidentifikasi ada penyakit JE lewat kontrol beberapa masalah Acute Encephalitis Syndrome (AES).
Menurut dia, jumlah masalah AES banyak tetapi berdasar pada hasil kontrol laboratorium tunjukkan tak lebih dr 15% masalah AES itu adalah virus JE.
" JE sendiri memerlukan vektor penularan yakni nyamuk serta amplifier-nya yaitu babi, " jelas Ayu Rai, tempo hari.
Untuk perlakuan virus JE pada pasien AES sampai kini baru hanya diberikan penyembuhan symptomatik.
Penyembuhan symptomatik mencakup penyembuhan pada tanda-tanda yang muncul pada pasien.
Umpamanya, jika pasien demam diberikan obat penurun panas.
Masalah JE pernah vakum dari th. 2008 sampai th. 2014.
Tetapi, lantaran kembali merebak, program perlakuan JE kembali diaktifkan serta gagasannya th. 2017 bakal dikerjakan vaksinasi JE di Bali.
SUMBER :http://bali.tribunnews.com/
agen365 menyediakan game : sbobet, ibcbet, casino, togel dll
BalasHapusayo segera bergabung bersama kami di agen365*com
pin bbm :2B389877
BalasHapusmau dapat penghasil4n dengan cara lebih mudah....
mari segera bergabung dengan kami.....
di ajoqq^^com...
segera di add black.berry pin 58CD292C.
BalasHapusayo dicoba keberuntungannya bersama dengan kami di fanspoker^^com
dapatkan juga bonus rollingan dan refferalnya